Linux Centos 7 sebagai Router Gateway

mungkin ini udah biasa buat yang expert… tapi bagi saya ini buat catatan saja, karena sering lupa.

caranya :

First create the following file to allow IP forwarding:

1
vi /etc/sysctl.d/ip_forward.conf

In the file add the following line:

1
net.ipv4.ip_forward=1

Then run the following command to activate IP forwarding:

1
sysctl -p /etc/sysctl.d/ip_forward.conf

Pengurusan mutasi/balik nama Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Ternyata PBB belum pecah…

Pantesan ga pernah dapet SPT dari pak RT. Sekalinya dapet ternyata masih nama pemilik yang lama, dan belum pecah. Artinya belum pecah adalah masih dalam satu kesatuan kavling awal yang luasnya lebih dari 800 meter persegi. Daaaan… belum dibayar semenjak tahun 2015 – 2016.

Alhamdulillah tetangga sebelah nyoba ngurus utuk pemecahan PBB sesuai dengan yang dia beli yaitu LT 133 LB 64 meter persegi. Syarat-syarat nya sebenernya mudah bagi dia (tetangga sebelah), karena dia sudah melakukan pelunasan kredit ke BTN sehingga dia sudah pegang semua dokumen yang dari Bank, seperti SHM asli, AJB asli, IMB asli, BPHTB asli. Naah bagi saya yang kreditnya masih (maaf) seumur masa produktif saya, katakanlah 17 tahun lagi, ini masalah …

Akhirnya sesuai dengan arahan bagian konsultasi PBB di DISPENDA Bekasi, silahkan minta ke Bank nya (BTN), untuk salinan dokumen yang ditahan. Ternyata… butuh dana 250 rebu untuk ngeluarin salinan dokumen dari BTN, kenapa ? emang peraturannya.

Setelah kami dapat salinan dokumen SHM, AJB, IMB, dan BPHTB, berangkatlah lagi ke DISPENDA, dan langsung ke bagian konsultasi PBB. Ada lagi masalah… BPHTBnya ternyata belum pernah di-validasi oleh DISPENDA. Kampreet… sueeek… katanya kalo mau validasi harus BPHTB yang asli. Damn it. itu dokumen khan adanya di Bank. dan bisa keluar kalo kita sudah pelunasan KPR, which is masih 17 tahun lagi. Teruuss… saya pending gitu ngurus pemecahan/mutasi/balik nama PBB selama 17 tahun lagi ?

kalo ga dibayar gimana? bunga-berbunga dendanya? bisa buat beli kancut berapa kodi tuh?

senewen saya sama bagian konsultasi PBB di DISPENDA Bekasi, yang sangat tidak bisa membantu apa-apa.

Akhirnya setelah saya isi form mutasi, saya nekad ajah ke bagian loket penerimaan mutasi. Eh Alhamdulillah bisa, tanpa BPHTB yang tervalidasi.

ya sudahlah… setelah diberikan tanda bukti penyerahan permohonan mutasi, nanti akan jadinya sekitar 8 hari kerja, tapi kata petugasnya silahkan datang 10 hari kerja saja, takut-takut ternyata belum jadi.

2 minggu kemudian saya balik lagi ke DISPENDA Bekasi… eh udah jadi SPT yang baru sesua dengan LT/LB yang saya punya.

Rasanya pengen tuh nunjukin SPT nya ke mukanya petugas konsultasi PBB kalo saya bisa ngurus tanpa persyaratan yang ribet dari mereka.

done.

Awal May 2016

Sekarang sudah tanggal 3 May 2016, tidak terasa kami sekeluarga sudah setahun menempati rumah kami yang baru di Sumir.

Tidak banyak yang bisa diceritakan di rumah ini, paling yaah.. pernah kemasukan ular, sering muncul kelabang di kamar mandi (hiii…itu sebelum saya benerin nat lantainya), cicak di mana-mana (sudah biasa), rumput liar di halaman depan dan belakang, listrik prabayar yang bikin stress kalo malam-malam bunyi (memalukan).

Tapi selebihnya banyak keceriaan di rumah kami ini, anak-anak udah mulai gede, Adek Sabina lagi lucu-lucunya baru bisa jalan.Mas Gilang yang sibuk mainan Henpon, Kakak Bila yang suka joget-joget di depan cermin dan istriku tersayang yang sedang heboh dengan masakan-masakan nya.

2015

Emang jarang banget nulis, walaupun sebenernya pengen nulis. Terakhir nulis disini Oktober 2014. Sekarang udah tahun 2015 dan sudah pertengahan tahun pula. Ini adalah tahun yang penuh suka cita… cobaan… kebahagian… pelajaran… walaupun baru setengah tahun berjalan tapi sudah banyak banget yang gue alamin sepanjang setengah tahun ini. Berikut akan saya rangkum :

26 Februari 2015 — My third baby was born. Annisa Nada Sabina sabina1 sabina2 sabina3 sabina4 sabina5

 

02 Mei 2015 — Pindahan ke rumah baru

Alhamdulillah akhirnya kami sekeluarga pindahan rumah ke rumah yang baru. Lumayan cape juga yah. Walaupun barang-barang kami cuma sedikit.

16 Mei 2015 — Selametan Rumah Baru + Aqiqahan ade Sabina P1000570

02 Juni 2015 — Kaka Bila Wisuda TK Azzaitun kakabila1

21 Juni 2015 – 27 Juni 2015 — Mas Gilang masuk RS Hermina (kawasaki disease) gilang1 gilang2 gilang3 gilang4 gilang5 gilang6 gilang7

Sekian dulu deh rangkumannya…

ini hanya catatan saya.

 

 

Cerita tentang rumah

As you know… who knows ???

lanjut posting ini my-new-future

Saya beli rumah itu dari hasil jerih payah (muluk amat ya?) keringat campur darah (padahal cuma baru bayar DP doang). Seharga Rp 585 juta sekitar bulan Januari 2014 widiiiiih… eh kemaren bulan September 2014 udah ada yang nawar Rp 650 juta. Weleeeeh…

Ngga ah. Ga dijual. Mau buat rumah saya dan keluarga saya saja.

Sebagai gambaran rumah saya ini typenya 64/133 hehehehe lumayan luas khan… dibelakangnya masih ada space kosong yang rencananya untuk pengembangan buat dapur + halaman rumput buat barbeque-an

Atap sudah baja ringan, dan kusen sudah full aluminium (hehehehe anti rayap men).

Pengen banget cepet-cepet pindah deh kerumah ini, kenapa??? ada deh.

Perjalanan masih jauh

Sesuai dengan judul di atas, perjalanan masih jauh, dalam arti perjalanan hidup kita masih panjang. masih banyak hal-hal yang belum dilihat, didatangi, ataupun diselesaikan.
Ada hutang yang belum terbayar, ada janji yang belum terlaksana dan juga keinginan yang belum tercapai.